Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Audit SDM dan Cara Menghitungnya


Pengertian Audit SDM

Audit SDM (Sumber Daya Manusia) adalah proses peninjauan dan evaluasi praktik, kebijakan, dan prosedur SDM organisasi untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan hukum, standar industri, dan pedoman internal. Audit SDM dilakukan untuk mengidentifikasi area perbaikan, meminimalkan risiko hukum, dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas SDM secara keseluruhan. Salah satu aspek yang penting diaudit adalah Aspek Gaji /  Upah dan Aspek Pelatihan dan Pengembangan.

Metrics untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi SDM

Salah satu metrik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi keberhasilan pengelolaan SDM adalah metrik yang disediakan oleh Mark A .Heselid, Brian E, Becker dan richard W. Beatty dalam bukunya The Workforce Scorecard: Managing Human Capital To Execute Strategi menjelas.

Salah satu tabel metriknya adalah tabel metrik “Ukuran Keberhasilan SDM dalam mencapai tujuan strategis Bisnis”. Misalnya indikator “average price premium versus competition, customer repurchase intent,customer repurchase volume’ menunjukan bahwa keberhasilan pengelolaan SDM dapat dilihat dari niat pelanggan yang membeli ulang dan volume pembelian ulang pelanggan. Dengan begitu departemen SDM juga ikut bertanggung jawab dalam keberhasilan penjualan,tidak hanya bertumpu pada departemen pemasaran saja.

Audit biaya jabatan

Audit biaya jabatan/pekerjaan mengacu kepada jenjang/tingkat jabatan. Penilaian besaran gaji berdasarkan tingkat/jenjang jabatan merupakan suatu yang lazim berlaku di suatu perusahaan. Penilaian ini dilakukan melalui penilaian bobot jabatan yang diukur melalui evaluasi jabatan di mana berat ringannya suatu jabatan dinilai dari conpensable factors, yaitu adalah karakteristik suatu pekerjaan yang dihargai perusahaan untuk dibayar.

Audit biaya gaji dan upah

Dalam merancang dan menetepkan system remunerasi/system penggajian, perusahaan biasanya berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup : gaji tetap dan tunjangan-tunjangan yang menunjang kesejahteraan mereka.

Pada system penggajian lama, setiap perusahaan menentukan jenis dan besaran tunjangan berbeda-beda tergantung kebijakan setiap perusahaan. Pada era sekarang dengan system penggajian baru, tunjangan-tunjangan ditiadakan dan besarannya digabung dengan gaji pokok sebagai suatu gaji dasar yang bersifat tetap.

Dengan kondisi system penggajian baru ini, maka dalam audit biaya gaji dan upah perlu memperhatikan jenis dan besaran komponen minmal yang harus dibayarkan perusahaan. Antara lain : Gaji dasar, Gaji variable, penghargaan/tunjangan akhir masa bakti, Jamsostek, THR, Bonus per tahun, Tunjangan pengobatan.

Contoh : Gaji dasar: yaitu adalahsalah satu jenis/komponen minimal yang harus dibayar oleh perusahaan. Gaji dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan aspek keadilan eksternal, aspek keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.

Audit biaya pelatihan 

Audit biaya pelatihan dan audit biaya pengembangan organisasi adalah audit terhadap strategic efficiency (strategi efisiensi) yaitu suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan SDM yang dinilai berdasarkan besarnya biaya / sumber daya yang dikeluaran.

Jika ternyata biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan dan pengembangan organisasi tidak memberikan hasil yang signifikan maka pelatihan dan pengembangan tersebut tidak efisien dan efektif.

1. Audit pelatihan

Audit dalam biaya pelatihan dibedakan berdasarkan biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya instruktur, konsultan, perancangan program, materi pelatihan, ruangan kelas, peralatan,perjalanan dll. Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak terkait langsung dengan proses perancangan, proses pengembangan dan pelaksanaan dari pelatihan. misalnyai biaya alat kantor, fasilitas , imbal jasa tenaga staff administrasi,dll.

Salah satu metode yang digunakan dalam Audit dalam biaya pelatihan adalah metode cost benefit analysis. Rumus metode cost benefit analysis adalah :

ROI Pelatihan = Return/Investment = Operational Result/Training Cost

Misalnya tingkat penurunan kecelakaan kerja setelah pelatihan adalah sebesar Rp.5.100.000.000 sedangkan total biaya pelatihan adalah Rp.901.000.000 maka :

ROI Pelatihan = Rp.5.100.000.000 / Rp.901.000.000 = 5.7

2. Audit pengembangan Organisasi (unit SDM)

Audit dalam biaya pengembangan Organisasi unit SDM dibedakan berdasarkan biaya tetap dan variabel. Yang termasuk biaya tetap adalah biaya proposal pengembangan,dan biaya SDM yang terlibat, besaran biaya SDM tergantung dari jumlah dan kualitas SDM yang terlibat. Dan yang termasuk variabel adalah biaya diagnosa kondisi saat ini yang tergantung dari metodologi yang digunakan, Biaya program implementasi dan biaya program change management.

Ukuran keberhasilan pengembangan Organisasi unit SDM adalah :

a. Dilihat dari Perspektif struktur

Dalam arti apakah setelah melakukan pengembangan Organisasi perusahaan melakukan perubahan, peningkatan fungsi/peran unit SDM yang berdampak pada penyempurnaan kebijakan, sistem, sistem prosedur, dan peraturan SDM.

b. Dilihat dari Perspektif individu 

Dalam arti apakah setelah melakukan pengembangan Organisasi apakah perusahaan melakukan peningkatan kompetensi jabatan, staf, dan pelaksana SDM selaras dengan pola bentuk organisasi SDM.

Hanaka
Hanaka Paham Kesehatan, tertarik dengan Bisnis,Financial, Technology,Otomotif, Fashion & Beauty,Culinary.

Posting Komentar untuk "Pengertian Audit SDM dan Cara Menghitungnya"